Apakah ilmuwan wanita yang dicemooh itu penemu struktur DNA sesungguhnya?
Wanita tersebut bernama Rosalind Franklin. Walaupun masih menjadi perdebatan sengit tentang seberapa besar penghargaan yang sesungguhnya pantas diberikan untuknya atas terobosan penting ini. hanya sedikit orang yang memperdebatkan bahwa dia memainkan peran penting dan diremehkan. Franklin adalah seorang ahli biologi dan ahli kimia brilian yang mempelajari teknik difraksi sinar-X di Laboratorie Central des Services Chimiques de I'Etat, Paris.
Pada 1951, Franklin bergabung dalam suatu departemen di King's College, London ketika wanita dan kemampuannya masih dipandang rendah. Di antaranya, ada aturan tak tertulis: "Hanya pria yang diizinkan masuk ke ruang makan universitas." lalu rekan-rekan prianya itu biasa pergi ke kedai minum khusus pria seusai jam kerja. Saat itu, Franklin ditugaskan memimpin proyek penelitian struktur DNA. Rekannya, Maurice Wilkins, pun mengerjakan proyek secara terpisah. Meskipun rekan kerja, Wilkins serta merta mengangap Franklin hanya sebagai asistennya saja, sehingga hubungan mereka sangat kaku dan tak bersahabat sejak awal. Saat itu telah diketahui soal DNA dan perannya sebagai tempat penyimpanan identitas genetik, sedangkan belum diketahui adalah rupa atau kerja molekul DNA tersebut. Franklin menggunakan fotografi sinar-X kristalografi yang pertama kali digunakan mengambil gambar DNA yang menyerupai spiral rumit dan dilukiskan pula sebagai "foto sinar-X paling indah yang pernah diambil"
Tanpa sepengetahuan Franklin, Wilikins menunjukan foto tersebut kepada James Watson yang melakukan penelitian sejenis tentang DNA di University of Cambridge. Penelitian dan khususnya foto karya Franklin memberikan data penting yang dibutuhkan Watson untuk menyempurnakanmodel DNA yang telah dibuatnya. Segera, Watson melakukan publikasi penemuannya dalam jurnal ilmiah Nature, hanya dengan menyebutkan namanya dan rekan kerjanya, Francis Crick, sebagai pengarang,ditambah sebuah catatan kaki tak jelas yang menyebutkan karya Franklin dan Wilkins, seolah tidak penting artinya.
Penelitian yang dilakukan Wlkins dan Franklin juga diikutsertakan secara terpisah, dengan kertas laporan hasil kerja Wilkins dimasukkan kedua serta Franklin ketiga. Franklin keluar dari King's dan terus melakukan penelitian terobosan, termasuk karya pada virus mosaik tembakau, kemudian juga virus polio. Pada 1956, dia menderita kanker dan meninggal. kemungkinan, peyebab kanker yang dideritanya berasal dari paparan radiasi saat mengerjakan teknik fotografi sinar-X untuk mengungkapkan struktur DNA.
Setelah kematiannya, James Watson meluncurkan buku berjudul The Double Helix yang menyebutkan nama Franklin hanya sebagai asisten Wilkins dan berpendapat bahwa Franklin tak mampu menafsirkan datanya sendiri dengan lebih baik.
Pada 1962, saat Watson, Crick, dan Wilkins mendapat hadiah Nobel, nama Franklin bahkan tak disebut sama sekali. Sekarang ini kontribusi Franklin mulai dihargai. Potretnya di National Potrait Gallery, London dipajang berdampingan dengan potret Watson, Crick, dan Wilkins.
Pada 1992, English Heritage, yaitu lembaga yang menghimpun serta meneliti bangunan monumen bersejarah, akhirnya memasang sebuah plakat biru dirumah masa kecilnya.
Pada 2003, Royal Society menyelenggarakan Rosalind Franklin Award untuk memberikan penghargaan pada kontribusi terkemuka di berbagai bidang: ilmu alam, rekayasa, atau teknologi.
Dalam sebuah jajak pendapat untuk mengetahui ilmuwan wanita yang paling berpengaruh Pada 2009, para pembaca majalah New Scientist memilih Franklin diurutan kedua setelah Marie Curie.
source: Buku Kesehatan Palin Aneh Sedunia
Karya: David Haviland
0 komentar:
Posting Komentar