Sabtu, 26 Desember 2015

Seorang Penemu Bernama 'Albucasis'



Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi (A-Zahrawi) atau yang lebih dikenal sebagai Albucasislahir pada tahun 936 M di kota Al Zahra, yaitu sebuah kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa. Al-Zahrawi merupakan keturunan Arab Ansar yang menetap di Spanyol. Di kota Cordoba inilah dia menimba ilmu, mengajarkan ilmu kedokteran, mengobati masyarakat, serta mengembangkan ilmu bedah bahkan hingga wafat.
Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi. Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu kedokteran modern adalah penggu
naan gips bagi penderita patah tulang maupun geser tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen. Dalam sebuah risalahnya, dia menuliskan, jika terdapat tulang yang bergeser maka tulang tersebut harus ditarik supaya kembali tempatnya semula. Sedangkan untuk kasus masalah tulang yang lebih gawat, seperti patah maka harus digips.
Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab tersebut berisi penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan setelah dilakukannya proses operasi. Dalam penyiapan obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi.

Kitab Al Tasrif sendiri begitu populer dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa oleh para penulis. Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan judul Liber Theoricae nec non Practicae Alsaharavii. Salah satu risalah buku tersebut juga diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone di Genova dan Abraham Indaeus pada abad ke-13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga diterbitkan di Venice pada tahun 1471 dengan judul Liber Servitoris. Risalah lain dalam Kitab Al Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Gerardo van Cremona di Toledo pada abad ke-12 dengan judul Liber Alsaharavi di Cirurgia. Dengan
demikian kitab karya Al Zahrawi semakin termasyhur di seluruh Eropa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya karya Al Zahrawi tersebut bagi dunia.
Selama separuh abad mendedikasikan diri nya untuk pengembangan ilmu kedokteran khususnya bedah, Al-Zahrawi telah menemukan puluhan alat bedah modern. Dalam Kitab Al-Tasrif, ‘Bapak Ilmu Bedah’ itu memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang dimilikinya. Diantara ratusan koleksi alat bedah yang dimilikinya, ternyata banyak peralatan yang tak pernah digunakan ahli bedah sebelumnya.
Menurut catatan, selama karirnya Al-Zahrawi telah menciptakan atau menemukan 26 peralatan bedah. Salah satu alat bedah yang ditemukan dan digunakan Al-Zahrawi adalah catgut. Alat yang digunakan Al-Zahrawi untuk menjahit bagian dalam itu hingga kini masih digunakan ilmu bedah modern. Selain itu, beliau juga menemukan forceps untuk mengangkat janin yang meninggal. Alat itu juga digambarkan dalam Kitab Al-Tasrif.

Dalam Al-Tasrif, Al-Zahrawi juga memperkenalkan penggenaan ligature 9 benang pengikat luka untuk mengontrol pendarahaan arteri. Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan dipaparkan secara jelas oleh Al-Zahrawi dalam kitabnya yang paling fenomenal itu. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sederet alat bedah lain hasil penemuannya dalam Kitab Al-Tasrif.
Peralatan penting untuk bedah yang ditemukan Al-Zahrawi itu antara lain, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula. Tak hanya itu, Al-Zahrawi juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari tenggorokan serta alat pemeriksa telinga.

Al Zahrawi telah menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.




“ALBUCASIS”
Masa hidup
936 M – 1013 M
Asal Negara
Andalusia
Temuan/Jasa
· Pencetus penggunaan gips bagi tulang yang patah atau dislokasi.
· Penemu tekhnik sublimasi dalam penyembuhan setelah operasi.
· Penemu berbagai macam alat bedah, diantaranya adalah catgut, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula.

Sumber :
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Abu_al-Qasim_al-Zahrawi
  • http://ristu-hasriandi.blogspot.com/2010/04/abu-al-zahrawi-sang-penemu-gips-era.html
  • http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan/599-al-zahrawi-bapak-ilmu-bedah-modern.html
  • http://sunatullah.com/tokoh-islam/al-zahrawi-ilmuwan-islam-penemu-berbagai-alat-bedah-modern.html

source:http://akselnawastralabsky.blogspot.co.id/2010/10/seorang-penemu-bernama-albucasis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kedudukan Pelajar

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ كَانَ فِي سَبِيلِ ...